Jokowi Prioritaskan Bali Baru Selesai Akhir 2020 - Clergymans

Monday, November 11, 2019

Jokowi Prioritaskan Bali Baru Selesai Akhir 2020



Dalam rapat terbatas yang membahas program di bidang kemaritiman dan investasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Bali Baru bisa selesai akhir 2020.

Bali Baru, Lima Objek Wisata Pengganti Bali


Berita terkini menyebutkan Bali Baru diharapkan bisa menjadi alternatif dari Pulau Bali dalam upaya menarik wisatawan. Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden Jokowi meminta seluruh sarana penunjang Bali Baru diharapkan bisa beres di akhir 2020. Sarana penunjang tersebut termasuk infrastruktur jalan, bandara, pelabuhan, konektivitas hingga kegiatan atau calender of event yang diadakan di lima destinasi wisata prioritas tersebut.

Bukan hanya infrastruktur, Presiden Jokowi juga meminta produk pariwisata berbasis kerakyatan bisa difokuskan di lima destinasi wisata utama Bali Baru tersebut. Perbaikan produk berbasis rakyat dikonsentrasikan ke lokasi-lokasi seperti Mandalika, Manado, Danau Toba, Borobudur dan Labuan Bajo. Dengan memprioritaskan kelima destinasi wisata tersebut, maka pemerintah bisa berfokus pada pengembangan infrastruktur maupun sarana lainnya.

Bentuk Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif


Pengembangan kawasan Bali Baru diharapkan bisa meningkatkan devisa negara. Untuk mendukung tujuan tersebut, pemerintah juga membentuk Badan Pariwisata dan ekonomi Kreatif (Baparekraf) di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pembentukan Baparekraf tersebut diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2019 perihal Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Pembentukan badan ini nantinya bisa digunakan untuk pembagian tugas di dalam Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kementerian bisa mengurusi bagian kebijakan. Sedangkan Baparekraf bisa mengurusi eksekusi kebijakan kementerian tersebut. Seperti layaknya kementerian PPN yang memiliki Bappenas.

Keberadaan Baparekraf tak mengurangi efektivitas kementerian. Hal ini karena masing-masing memiliki tugas tersendiri namun dalam operasionalnya bisa harmonis dengan kebijakan kementerian. Baparekraf merupakan lembaga nonpemerintah yang berada di bawah Presiden dan dipimpin oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki beberapa fungsi terkait dengan pelaksanaan kebijakan ekonomi kreatif. Badan ini membantu dalam perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan ekonomi kreatif. Baparekraf nantinya bisa berurusan dengan bidang aplikasi dan game developer, desain interior, arsitektur, desain komunikasi visual, fotografi, kriya, fashion, film, animasi, desain produk, periklanan, penerbitan, seni pertunjukan dan bidang lainnya.

Demi meningkatkan devisa negara di sektor pariwisata, Kemenparekraf dan Baparekraf akan berfokus pada pembangunan dan perintisan 10 destinasi wisata prioritas. Jadi, nantinya diharapkan Indonesia bukan hanya terkenal karena Pulau Bali saja, tapi juga destinasi wisata lainnya. Terkait dengan pembentukan Baparekraf, Wishnutama Kusubandio sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengungkapkan Bekraf akan tetap menjalankan tugasnya seperti sebelumnya. Hanya saja sekarang bergabung dengan Kemenparekraf bukan berdiri sendiri.

Bergabungnya Bekraf dengan Kementerian Pariwisata justru bisa menjadi senjata yang andal dalam meningkatkan sektor ekonomi kreatif. Menurut berita terkini, sektor ekonomi kreatif merupakan sektor yang strategis bagi perekonomian nasional. Jadi, maklum bila Presiden Jokowi menginginkan pemberdayaan kreativitas ekonomi kreatif bukan hanya di kota besar, melainkan juga di daerah-daerah.

No comments: